Sabtu, 02 April 2011

SBY: Wirausaha Pahlawan Ekonomi Rakyat

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa wirausaha merupakan pahlawan ekonomi rakyat. Presiden meminta semua pihak agar mengembangkan kewirausahaan sebagai upaya mendapatkan penghasilan karena jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia sangat terbatas. 

"Masih terbuka peluang dan kesempatan bagi pengusaha dan calon pengusaha untuk mengembangkan bisnis di Indonesia karena Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang besar dibandingkan banyak negara serta sumber daya manusia (SDM)," katanya saat mencanangkan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) di gedung UKM Convention Center Smesco, Jakarta, Rabu (2/2).

Selain alasan SDA dan SDM, menurut Presiden, peluang berwirausaha akan semakin besar bila pengusaha maupun calon pengusaha mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Faktor pendukung lain adalahperekonomian Indonesia di tingkat kota/kabupaten maupun provinsi terus tumbuh menuju high growth.

"Pemerintah dan dunia usaha juga ingin memberi bantuan kepada usaha rintisan baru, seperti berupa pelatihan, modal, pinjaman, dan kredit usaha rakyat," ujar Presiden. Menurutnya, wirausaha sangat penting. Kalau tercipta usaha baru, otomatis pengangguran akan terserap dan kemiskinan akan berkurang.

"Wirausaha, pahlawan ekonomi rakyat," katanya. Masih ada penduduk miskin, menurut Presiden, karena tidak ada penghasilan. Solus; cepat adalah berwirausaha, karena itu berperan menciptakan peluang kerja baru.

Hadir dalam acara ini antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa dan Mensesneg Sudi Silalahi, Ketua MPR Taufik Kiemas, Ketua MK Mahfud MD, Ketua KY Erman Suparman, serta Ketua DPD Irman Gusman.

Menteri Koperasi dan UKM Syarifuddin Hasan mengatakan saat ini jumlah wirausaha di Tanah Air baru 0,24 persen dari total po-pulasi penduduk. Padahal, agar disebut sebagai negara maju, diperlukan sedikitnya dua persen wirausaha dari total penduduk. "Melalui GKN ini, kita berharap dapat meningkatkan jumlah wirausaha, minimal dua persen dari total penduduk," katanya. Sehingga jumlah pengangguran dan tingkat kemiskinan dapat ditekan.

Ditanya program GKN, Syarifuddin menjelaskan, di antaranya program pengembangan SDM, peningkatan program pembiayaan, dan pemasaran bagi calon wirausaha.

"Seluruh kementerian bersinergi dengan BUMN, perbankan, dan organisasi masyarakat dengan satu tujuan untuk meningkatkan kualitas, kuantitas, dan eksistensi GKN," katanya.

Selain itu, berbagai program yang digulirkan pemerintah antara lain program wirausaha 1.000 sarjana, pelatihan kewirausahaan, PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan), program pembiayaan CSR, PNPM Mandiri, hingga kredit usaha rakyat (KUB) ditarget Rp 20 triliun tanpa jaminan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar