Kementerian Koperasi dan UKM RI akan menggalakkan pelatihan kewirausahaan (entrepreneurship) di berbagai daerah guna mencetak lebih banyak pengusaha yang mampu menciptakan lapangan kerja.
"Program pelatihan untuk pelatih (Training for Trainer) akan kami realisasikan dalam waktu dekat di setiap provinsi dan setelah mengikuti pelatihan enrre-preneurship, proposal bisnis peserta yang terbaik akan dibantu sehingga usai pelatihan ada kelanjutan untuk mewujudkan usaha," ujar Menkop Sjarifuddin Hasan seusai bertemu Ciputra sebagai perintis pendidikan kewirausahaan, kemarin.
Menurut Sjarifuddin, pihaknya mendukung upaya Universitas Ciputra Entrepreneurs Center (UCEC) memberikan pendidikan kewirausahaan sejak awal karena harus ada perubahan pola pikir dan budaya bagi generasi muda.
"Jumlah entrepreneur di Indonesia masih sangat minim hanya, 0,1% dari jumlah penduduk sedangkan Singapura sudah 7% dan AS mencapai 12%. Jadi kalau mau terobosan dan mengejar ketertinggalan memang perlu dilatih sejak usia dini."
"Kami mendukung upaya Ciputra agar pemerintah mau menginvestasikan 10% dana pendidikan dari APBN untuk mengembangkan entrepreneurship di Tanah Air. Hasilnya konkret sehingga jika semua pemangku kepentingan punya misi yang sama maka kita\dengan cepat dapat mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan."
Menkop menilai entrepreneurship harus menjadi gerakan nasional sehingga hasilnya juga bisa langsung dirasakan oleh masyarakat yang menjadi lebih sejahtera karena mampu mandiri.
Menyinggung alokasi dana pendidikan entrepreneurship secara nasional sebesar Rp20 triliun per tahun, Ciputra menegaskan bahwa investasi pemerintah jika dapat dikeluarkan selama 5 tahun pertama maka pada tahun keenamnya sudah akan muncul ribuan masyarakat Indonesia yang mandiri dan mampu menciptakan lapangan kerja.
"Pemerintah harus serius alokasikan dana itu dan mengupayakan pendidikan entrepreneur sejak masa taman kanak-kanak. Kalau belajar baru mulai di perguruan tinggi hasilnya adalah pengusaha UKM. Tapi kalau belajarnya dari TK maka pada usia 20 tahunan sudah muncul Ciputra-Ciputra baru," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar